Minggu, 29 Juni 2014

mungkin aku hanya lelah



Capek capek capek capek capeeeeekkkk :((((

Udah berusaha kuat tapi tak mampu, berusaha tegar tapi tetap runtuh. Terkadang aku memang lelah, atau sudah puncaknya lelah? Ah pasti ini cuma lelah. Tapi lelah yang terkadang bikin aku gak kuat, lelah yang kadang membuatku hampir menyerah, lelah yang kadang melemahkanku, lelah yang hampir menjatuhkanku.

Lelah? Lelah memendam perasaan, lelah tak sanggup mengatakan tidak, lelah mengurungkan niat mengatakan apa yang aku mau, lelah memaksakan diri tersenyum, lelah menyembunyikan air mata, lelah menutupi semuanya. Lelah, tidak hanya aku, tetapi wajahku apalagi hatiku.

Hati? Sepertinya hatiku terlalu lelah untuk menutupi ruang hampa didalamnya, ingin rasanya membuka pintu agar udara segar bisa masuk tapi ternyata pintunya ditembok. Tembok tinggi dari beton berlapiskan kawat berduri, sudah mencoba memanjat belum seberapa tapi malah jatuh kesakitan. Menyerah dan kurang berusaha? Sepertinya hehe. Lebih tepatnya lelah berusaha.

Berusaha? Terlalu sering berusaha sendirian tanpa ada hasil. Tapi tak pernah menyerah mencoba meskipun seribu kali pulang dengan tangan hampa hingga badan sudah tak mampu berjalan menyusuri jalanan tapi hati dan tekad tak mau berhenti menemukan titik terang. Ingin rasanya menemukan sedikiiiiiiit saja titik terang yang bisa menuntunku keluar dari jalan kegelapan, lelah tiap hari harus berjalan meraba menaungi kegelapan dalam lorong yang belum kutemukan ujungnya. Tapi entah kenapa aku tak pernah menyerah.

Menyerah? Pernah sesekali menyerah, tapi aku seribu kali lebih takut akan kegagalan. Sehingga aku terus berjalan satu langkah berharap meninggalkan 999 kegagalan lainnya perlahan tapi pasti,secepatnya.

Jadi, mungkin sekarang aku hanya lelah menemukan bahagia. Namanya perjalanan kan pasti butuh istirahat hehe.

-wiyan dini kusuma-

0 komentar:

Posting Komentar