Kenapa begitu cepat? Kenapa
bahagia itu hanya sesaat?
Kau ada dikirim Tuhan agar
aku percaya bahwa bahagia itu ada.
Dengan kedua sayapmu.
Bersama kumpulan cahaya
diwajahmu.
Ingin rasanya aku
menyentuhmu.
Tapi terkadang aku tak mampu.
Yang bisa kulakukan hanyalah
merengkuhmu dalam anganku.
Mengangkat tanganku
seakan-akan aku sanggup menggapaimu.
Memainkan jemariku berharap
bisa menyentuh bayangmu.
Sekuat tenaga hatiku melompat
keluar dari pikiranku.
Tapi senyum manismu
menyejukkan hatiku, seakan memberiku isyarat ungkapan kecil untukku.
Untuk hatiku,sehingga
mengurungkan niatnya untuk melompat.
Begitu dingin hatiku menatap
wajahmu sehingga akupun tak sanggup merengek meraihmu.
Rasanya aku lega.
Lega karna sudah cukup
melihatmu bicara. Bicara yang tak pernah kita lakukan.
Aku benci lidahku yang keluh
setiap aku melihatmu, padahal banyak sekali yang ingin kukatakan.
Tapi satu hal paling penting
yang ingin kusampaikan,"harusnya aku kehilanganmu lagi? Untuk dua kali?
Mengapa kedua kali ini datangnya lebih cepat dari yang pertama?"
Dan,"Apakah november
selalu harus se-sakit ini?"
sorry mom. i lost you for twice.