Rabu, 19 Februari 2014

-STAY STRONG-



Masalah? Yap semua orang pasti punya masalah.
Ada yg masalahnya kecil tapi kok rasanya dia terlalu frustasi, ada yg terlalu banyak masalah malah jadi lupa alias mati rasa.
 
Dan, mungkin aku adalah salah satu yg udah lupa alias mati rasa. Lupa gimana rasanya pertama kali ngerasain satu beban yg terlalu membebani, lupa gimana rasanya mati rasa pertama kali, lupa gimana rasanya merasakan dunia ini jatuh depan mata sendiri, lupa gimana rasanya waktu dulu saat hidup masih nggak sehampa ini, dan mungkin udah lupa gimana rasanya hangatnya kasih sayang.

Dari kecil emang dibiasain jadi orang yg nggak lemah, nggak bergantung sama orang lain, selalu bisa dan selalu menerima kenyataan pahit. Sepertinya hahaha
 Entah kenapa aku 80% nggak inget memori waktu TK dan 50% nggak inget beberapa memori waktu SD. Yang aku inget cuma sebelum naik kelas 5 SD, my life always peaceful, awesome dan happy forever! Haha 355 derajat berbanding terbalik dari sekarang :o

Ngerasain beban yg terlalu membebani.
Yg namanya anak kecil, masa kecil pasti identik dengan keluarga, kasih sayang, kebahagiaan, teman, dan mainan. Kayaknya bahagia banget ya mereka yg mendapatkan semua itu,  dalam tanda kutip "nggak perlu harus kaya dan banyak duit, karna kebahagiaan itu sederhana tanpa ada yg harus menjembatani." kenapa aku bilang beruntung? Karena aku nggak dapetin itu semua penuh. Dari beberapa memori yg masih keinget tapi nggak seberapa jelas, aku kurang kasih sayang dan keluarga. Orang tua sibuk, selengkapnya aku lupa nggak inget apa-apa. Dan menurutku, itu semua membebani tanpa harus aku mengungkapkannya.


Rasanya mati rasa dan rasanya dunia jatuh di depan mata sendiri.
Keluarga kamu lengkap? Tapi masih merasa kekurangan dan benci sama keluarga kamu? Seharusnya bersyukurlah kamu. Keluargaku? Aku anak satu-satunya dan broken Home. Ini pertama kalinya aku jujur sama semua, karena selama ini aku selalu menutupi meskipun kayaknya udah banyak yg tau.
Kamu tau rasanya di dorong jatuh ke jurang? Kamu tau rasanya mendaki gunung Everest lalu pas sampe puncak kamu jatuh cuma gara-gara kerikil kecil? Kamu tau rasanya naik lift di lantai 172 lalu tiba-tiba liftnya jatuh? Nggak tau kan? Semoga kalian nggak merasakan.  Dan semenjak jatuh itu, jadilah aku seperti ini yg kalian bilang aku kaku, aku kuat, aku cuek, aku, entah aku apalah. Jangan pernah menilai aku cuma dari apa yg kamu dengar, jangan pernah menilai aku cuma dari apa yg kamu liat, jangan pernah menilai aku cuma dari satu sisi. Aku seperti itu cuma karena aku nggak pengen terlihat lemah, aku ngelakuin itu semua cuma pengennya kalian tau kalo aku nggak pernah sedih, aku kuat.



Rasanya hampa dan lupa hangatnya kasih sayang.
 Semoga lewat puisi ini kalian ngerti gimana hampa dan merindukan hangatnya kasih sayang di rumah, ini puisi aku bikin pas aku lagi drop dan nggak ngerti harus gimana lagi.


Hidup terkadang memang terasa begitu sulit tapi aku percaya, rencana tuhan itu pasti indah :)


Nah buat kalian yg udah baca ini, aku cuma mau minta tolong satu hal "tolong jangan pernah menanyakan hal ini secara langsung kepadaku" asal kamu tau, i'm not as strong as you see.



Terima kasih banyak!


 -wiyan dini kusuma- 

0 komentar:

Posting Komentar